IMM
Dan Hantu Intelektual
0leh: S. Al-Farisi Thalib
(Aktivis
dan Mujahid IMM)
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
merupakan organsasi ortom Muhammadiyah, anak kandungnya Muhammadiyah yang di
lahirkan dari rahim Muhammadiyah. Dengan itu IMM dan Muhammadiyah tidak bisa di
pisahkan ibarat senyawa ogsigen dan hydrogen yang menyatu dalam air. Bericara
IMM maka tidak terlepas dari Muhammadiyah-sebaliknya berbicara Muhammadiyah
adalah juga nerupakan pembicara yang berkenaan nilai-nilai dan konsep ideologi
IMM, karena anak-anak IMM merupakan orang-orang Muhammadiyah di tingkay
mahasiswa.
Menjadi persoalan di tubuh
angkatan muda adalah ketika orang-orang yang berada dalam Muhammadiyah tidak
pernah memperhatikan anak-anaknya, tidak mengontrol dan mengawasi bagai mana
perkembangan anaknya bahkan cenderung di “acuhkan”. Ini kenyataan yang terjadi
dan dirasakan oleh anak-anak Angkatan Mudah Muhammadiyah (AMM).
Lihat saja bagai mana tingkat
sensifitas orang-orang muhammadiyah yang berada di amal usaha Muhammadiyah
seperti halnya di kampus Unismuh Makassar. Kampus Unismuh merupakan amal usaha
muhammadiyah, milik muhammadiyah, rumahnya orang-orang muhammadiyah tanpa
terkecuali Angkatan Muda maupun Angkatan Tua-tua. Oleh karena IMM adalah orang-orang
Muhammadiyah di tingkat mahasiswa, maka Unismuh adalah rumahnya anak-anak IMM, “milik”
IMM. Karena Unismuh adalah rumah orang-orang muhammadiyah maka yang BUKAN orang
Muhammadiyah, apa lagi yang tidak paham dan tahu tentang Muhammadiyah dilarang
untuk tinggal didalamnya. Karena itu adalah milik Muhammadiyah BUKAN milik
orang yang ‘BUKAN’ Muahammdiyah.
Angkatan Muda Muhammadiyah
(IMM, IPM, Tapak Suci, Hizbul Watan) adalah orang-orang yang paham
Muhammadiyah, dimana muhammadiyah melandasi gerakan perjuangannya dengan KEIHKLASAN
dan AKHLAK MULIA, dimana muhammadiyah juga mempunyai sikap kemanusiaan yaitu bagi
mana menolong kaum Du’afa dan Mustad’afin. Dengan kata lain ‘mungkin
saja orang (bukan muhammadiyah) tersebut masuk di amal usaha karena membutuhkan
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sanak family. Tetapi ironisnya,
“manusia-manusia” ini ‘tidak’ sadar bahkan cenderung ‘rakus’, dan inilah
perbuatan yang dilarang oleh KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah) bahwa “hidup-hidupkalah Muhammadiyah dan JANGAN
PERNAH MENCARI (PENG)KEHIDUPAN DI MUHAMMADIYAH”. Begitupun jika ada yang
mau masuk harus berpamit secara baik-baik (patabe) kepada orang yang punya
rumah, itu adalah etika/adat bertamu yang pernah di ajarkan oleh guru-guru saya
waktu SD. Jika tidak patabe (apalagi ada larangan orang (organisasi) lain di
LARANG MASUK)—itu sama dengan pencuri atau lebih dari itu.
Lebih mengerikan lagi bagi saya
jika mereka yang diralang masuk (semua organisasi selain Ortom Muhammadiyah) tetap
ngotot untuk masuk, bahkan ingin memiliki rumah orang (menguasai) kampus,
fakultas-fakultas di amal usaha muhammadiyah maka itu adalah sebuah
“kolonialitas, penjajah” yang datang menduduki rumah Muhammadiyah, rumah AMM,
rumah KITA.
Hantu
Intelektual
Ungkapan ini mungkin masih baru
ditelinga teman-teman, saya tidak bermaksud ingin “memperkosa bahasa” tapi
sedikit cari sensasi, dengan itu saya ingin menjelaskan secara singkat.
Hantu Intelektual merujuk pada
dua term hantu dan intelktual; hantu merujuk pada mahluk halus yang sesekali menakuti-nakuti
manusia, dia tidak terlihat namun tetapi ada. Sedang intelektual menegasikan
pada orang yang cerdas, paham, dangan itu maka akan melahirkan sebuah kesadaran
dan dengan kesadara itu pula membentuk manusia yang punya kepekaan sosial,
mengatakan A adalah A, merah adalah merah dan tidak bisa menjadi abu-abu.
Dengan demikian hantu intelektual adalah merupakan orang-orang yang sadar akan,
tahu akan kebenara dan kedzoliman, haq dangan yang biadab, kebaikan dengan
keburukan namun takut untuk mengatakan. Berkaitan dengan ini, maka hantu
intelektual adalah orang yang tidak berani melawan “penjajah” yang memasuki
rumah kita, orang yang tidak berani bersikap tegas pada mereka dengan
meneriakan dengan lantang bahwa itu adalah kebenaran atau itu adalah kedzoliman.
Tidak hanya itu, hantu intelektual juga merujuk pada mereka orang-orang yang
selalu cenderung mengganggu orang lain, menakut-nakuti orang lain, orang
(hantu) yang sering merasuki manusia hingga kesurupan hingga akhirnya orang
dirasuki meninggal, juga hantu intelektual disi adalah orang yang menguasai
raga orang lain dalam artian wilayah orang lain.
Orang-orang yang ada di amal
usaha Muhammadiyah saya kira mereka sadar dan tahu akan hal ini, di mana mereka
tahu bahwa banyak orang-orang yang BUKAN Muhammadiyah bahkan tidak tahu dan
paham tentang Muhammadiyah, tetapi kenapa tidak ada sikap atau tindakan
terhadap masalah itu, seakan tidak ada sensifitas terhadap Muhammadiyah. Yang
ironisnya orang-orang (bukan muhammadiyah) itu cenderung acuh tak acuh pada
Muhammadiyah karena fokusnya hanya pada amal usaha. Lihat saja bagai mana kasus
STAIM Muhammadiyah Kendari, STAIM Bone dan beberapa kampus-kampus Muhammadiyah
lainnya. Di tingkat ortom, dimana kebijakan yang melarang Organisasi lain
selain ortom untuk eksis di dalam kampus, tapi kenapa tetap dibiarkan
berkembang. Bahkan sebagaian fakultas bahkan kampus Muhammadiyah sudah di
kuasai oleh organisasi-oraganisasi selain Ortom muhammadiyah. Hal ini dirasakan
oleh teman-teman IMM di fakultas Ekonomi, Sospol, Tekhnik dan saya kita tidak
hanya itu tetapi masih banyak Fakultas-fakultas dan kampus-kampus muhammadiyah
lainnya yang sudah di kuasai oleh organisasi lain. Pertanyaanya, dimana semua
perginya Angkatan Tua Muhammadiyah (ATM) dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), dimana
peran ayahanda-ayahanda dan ibunda-ibunda kami, sekarang anakmu sedang
membutuhkan perhatianmu. Apakah sudah tidak ada sensifitas rasa lagi sebagai
seorang ayah dan ibu kepada anaknya ? (itu
adalah curhat kami).
Teringat peristiwa penyerangan
kaum zionis pada bangsa Palestina yang berpuncak tahun 2008. Zionis membantai,
membunuh, mengusir bangsa Palestina tanpa terkecuali. Zionis membom-bardir,
meluluh-lantakan rumah-rumah tempat tingga bangsa Palestina, zionis meratakan dengan
tanah gedung-gedung yang menjulang tinggi, mereka jadikan lautan api menyala
berkobar membakar semua isi bangsa itu. Mereka membakar ajaran, nilai budaya
bangsa, ideologi bangsa, identitas bangsa, cirri bangsa, hingga menjadi bangsa
yang tidak punya apa-apa. Bangsa yang hidup dengan telanjang, tanpa busada
identitas, tanpa penutup aurat ideologi dan tanpa apa-apa. Itu cerita yang
menghantui sikap intelektual saya, ketakutan yang amat sangat jangan sampai
peristiwa zionis itu terulang lagi di tubuh Muhammadiah beserta Ortom-ortom.
Bangkitlah kalian, kibarkan
bendera jihad-Mu wahai teman-teman IMM. Jangan takut, janganlah surut karena
rasa takut adalah sebuah kejahatan kemanusiaan. Lawan, himpu kekuatan mu
menjadi satu; kekuatan Intelektualias, Kekuatan Humanitas dan kekuatan
ketuhananmu (Spiritualis). Jadikan Unismuh sebagai rumah mu, rumahmu adalah
surgamu, dan jangan biarkan orang lain menodainya. Wallahu’alam…
Di
bawah langit Indonesia, Laut laksana bercahaya
Suara
gemuruh-ku menjadi getar kebenaran
Menggema
direlung-relung hati
Seluruh
sentero jagat
Inilah
sang intelektual pemberani
Teguh
dalam keyakinan
Mengatakan
merah kalau merah, Putih kalau memang putih
Tanpa
rasa takut Dalam kejujuran dan harapan
Di
republic tercinta ini
Menancap
bagai halilintar
Menyambar
tirai-tirai hitam kebohongan, Menyeret setan-setan jahannam
Menggetarkan
qalbu dalam kemerdekaan
Menegakkan
kebenaran dengan berani, yang akan menguak misteri kegaiban
Menyikap
gelap menjadi terang dan bercahaya
Kini
saatnya, aku bicara…
Menatap
tajam hakikat realitas
Mengutuk
mereka yang berdosa
Bersumpah
serapakan kepada para pembohong
Mencercah
bagi penjilat, Mendo’akan mereka yang tertindas
Memerdekakan
para mustad’afin, Mengadili mereka-mereka yang di adili
Trus
melangkah dalam kasih Tuhan
Berjalan
tegak menantang matahari
Bicara
dalam ketulusan dan iman, hingga kapanpun
Dalam
semangat yang menggebu, Yang tak padam
Dalam
sikap yang pasti untuk KEBENARAN.
:) super,..
BalasHapus