Powered By Blogger

Rabu, 11 Juli 2012

Perjalanan Intelektual


 
IMM Dan Hantu Intelektual
0leh: S. Al-Farisi Thalib
(Aktivis dan Mujahid IMM)


Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan organsasi ortom Muhammadiyah, anak kandungnya Muhammadiyah yang di lahirkan dari rahim Muhammadiyah. Dengan itu IMM dan Muhammadiyah tidak bisa di pisahkan ibarat senyawa ogsigen dan hydrogen yang menyatu dalam air. Bericara IMM maka tidak terlepas dari Muhammadiyah-sebaliknya berbicara Muhammadiyah adalah juga nerupakan pembicara yang berkenaan nilai-nilai dan konsep ideologi IMM, karena anak-anak IMM merupakan orang-orang Muhammadiyah di tingkay mahasiswa.
Menjadi persoalan di tubuh angkatan muda adalah ketika orang-orang yang berada dalam Muhammadiyah tidak pernah memperhatikan anak-anaknya, tidak mengontrol dan mengawasi bagai mana perkembangan anaknya bahkan cenderung di “acuhkan”. Ini kenyataan yang terjadi dan dirasakan oleh anak-anak Angkatan Mudah Muhammadiyah (AMM).
Lihat saja bagai mana tingkat sensifitas orang-orang muhammadiyah yang berada di amal usaha Muhammadiyah seperti halnya di kampus Unismuh Makassar. Kampus Unismuh merupakan amal usaha muhammadiyah, milik muhammadiyah, rumahnya orang-orang muhammadiyah tanpa terkecuali Angkatan Muda maupun Angkatan Tua-tua. Oleh karena IMM adalah orang-orang Muhammadiyah di tingkat mahasiswa, maka Unismuh adalah rumahnya anak-anak IMM, “milik” IMM. Karena Unismuh adalah rumah orang-orang muhammadiyah maka yang BUKAN orang Muhammadiyah, apa lagi yang tidak paham dan tahu tentang Muhammadiyah dilarang untuk tinggal didalamnya. Karena itu adalah milik Muhammadiyah BUKAN milik orang yang ‘BUKAN’ Muahammdiyah.
Angkatan Muda Muhammadiyah (IMM, IPM, Tapak Suci, Hizbul Watan) adalah orang-orang yang paham Muhammadiyah, dimana muhammadiyah melandasi gerakan perjuangannya dengan KEIHKLASAN dan AKHLAK MULIA, dimana muhammadiyah juga mempunyai sikap kemanusiaan yaitu bagi mana menolong kaum Du’afa dan Mustad’afin. Dengan kata lain ‘mungkin saja orang (bukan muhammadiyah) tersebut masuk di amal usaha karena membutuhkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sanak family. Tetapi ironisnya, “manusia-manusia” ini ‘tidak’ sadar bahkan cenderung ‘rakus’, dan inilah perbuatan yang dilarang oleh KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah) bahwa “hidup-hidupkalah Muhammadiyah dan JANGAN PERNAH MENCARI (PENG)KEHIDUPAN DI MUHAMMADIYAH”. Begitupun jika ada yang mau masuk harus berpamit secara baik-baik (patabe) kepada orang yang punya rumah, itu adalah etika/adat bertamu yang pernah di ajarkan oleh guru-guru saya waktu SD. Jika tidak patabe (apalagi ada larangan orang (organisasi) lain di LARANG MASUK)—itu sama dengan pencuri atau lebih dari itu.
Lebih mengerikan lagi bagi saya jika mereka yang diralang masuk (semua organisasi selain Ortom Muhammadiyah) tetap ngotot untuk masuk, bahkan ingin memiliki rumah orang (menguasai) kampus, fakultas-fakultas di amal usaha muhammadiyah maka itu adalah sebuah “kolonialitas, penjajah” yang datang menduduki rumah Muhammadiyah, rumah AMM, rumah KITA.
Hantu Intelektual
Ungkapan ini mungkin masih baru ditelinga teman-teman, saya tidak bermaksud ingin “memperkosa bahasa” tapi sedikit cari sensasi, dengan itu saya ingin menjelaskan secara singkat.
Hantu Intelektual merujuk pada dua term hantu dan intelktual; hantu merujuk pada mahluk halus yang sesekali menakuti-nakuti manusia, dia tidak terlihat namun tetapi ada. Sedang intelektual menegasikan pada orang yang cerdas, paham, dangan itu maka akan melahirkan sebuah kesadaran dan dengan kesadara itu pula membentuk manusia yang punya kepekaan sosial, mengatakan A adalah A, merah adalah merah dan tidak bisa menjadi abu-abu. Dengan demikian hantu intelektual adalah merupakan orang-orang yang sadar akan, tahu akan kebenara dan kedzoliman, haq dangan yang biadab, kebaikan dengan keburukan namun takut untuk mengatakan. Berkaitan dengan ini, maka hantu intelektual adalah orang yang tidak berani melawan “penjajah” yang memasuki rumah kita, orang yang tidak berani bersikap tegas pada mereka dengan meneriakan dengan lantang bahwa itu adalah kebenaran atau itu adalah kedzoliman. Tidak hanya itu, hantu intelektual juga merujuk pada mereka orang-orang yang selalu cenderung mengganggu orang lain, menakut-nakuti orang lain, orang (hantu) yang sering merasuki manusia hingga kesurupan hingga akhirnya orang dirasuki meninggal, juga hantu intelektual disi adalah orang yang menguasai raga orang lain dalam artian wilayah orang lain.
Orang-orang yang ada di amal usaha Muhammadiyah saya kira mereka sadar dan tahu akan hal ini, di mana mereka tahu bahwa banyak orang-orang yang BUKAN Muhammadiyah bahkan tidak tahu dan paham tentang Muhammadiyah, tetapi kenapa tidak ada sikap atau tindakan terhadap masalah itu, seakan tidak ada sensifitas terhadap Muhammadiyah. Yang ironisnya orang-orang (bukan muhammadiyah) itu cenderung acuh tak acuh pada Muhammadiyah karena fokusnya hanya pada amal usaha. Lihat saja bagai mana kasus STAIM Muhammadiyah Kendari, STAIM Bone dan beberapa kampus-kampus Muhammadiyah lainnya. Di tingkat ortom, dimana kebijakan yang melarang Organisasi lain selain ortom untuk eksis di dalam kampus, tapi kenapa tetap dibiarkan berkembang. Bahkan sebagaian fakultas bahkan kampus Muhammadiyah sudah di kuasai oleh organisasi-oraganisasi selain Ortom muhammadiyah. Hal ini dirasakan oleh teman-teman IMM di fakultas Ekonomi, Sospol, Tekhnik dan saya kita tidak hanya itu tetapi masih banyak Fakultas-fakultas dan kampus-kampus muhammadiyah lainnya yang sudah di kuasai oleh organisasi lain. Pertanyaanya, dimana semua perginya Angkatan Tua Muhammadiyah (ATM) dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), dimana peran ayahanda-ayahanda dan ibunda-ibunda kami, sekarang anakmu sedang membutuhkan perhatianmu. Apakah sudah tidak ada sensifitas rasa lagi sebagai seorang ayah dan ibu kepada anaknya ? (itu adalah curhat kami).
Teringat peristiwa penyerangan kaum zionis pada bangsa Palestina yang berpuncak tahun 2008. Zionis membantai, membunuh, mengusir bangsa Palestina tanpa terkecuali. Zionis membom-bardir, meluluh-lantakan rumah-rumah tempat tingga bangsa Palestina, zionis meratakan dengan tanah gedung-gedung yang menjulang tinggi, mereka jadikan lautan api menyala berkobar membakar semua isi bangsa itu. Mereka membakar ajaran, nilai budaya bangsa, ideologi bangsa, identitas bangsa, cirri bangsa, hingga menjadi bangsa yang tidak punya apa-apa. Bangsa yang hidup dengan telanjang, tanpa busada identitas, tanpa penutup aurat ideologi dan tanpa apa-apa. Itu cerita yang menghantui sikap intelektual saya, ketakutan yang amat sangat jangan sampai peristiwa zionis itu terulang lagi di tubuh Muhammadiah beserta Ortom-ortom.
Bangkitlah kalian, kibarkan bendera jihad-Mu wahai teman-teman IMM. Jangan takut, janganlah surut karena rasa takut adalah sebuah kejahatan kemanusiaan. Lawan, himpu kekuatan mu menjadi satu; kekuatan Intelektualias, Kekuatan Humanitas dan kekuatan ketuhananmu (Spiritualis). Jadikan Unismuh sebagai rumah mu, rumahmu adalah surgamu, dan jangan biarkan orang lain menodainya. Wallahu’alam…  
Di bawah langit Indonesia, Laut laksana bercahaya
Suara gemuruh-ku menjadi getar kebenaran
Menggema direlung-relung hati
Seluruh sentero jagat
Inilah sang intelektual pemberani
Teguh dalam keyakinan
Mengatakan merah kalau merah, Putih kalau memang putih
Tanpa rasa takut Dalam kejujuran dan harapan

Di republic tercinta ini
Menancap bagai halilintar
Menyambar tirai-tirai hitam kebohongan, Menyeret setan-setan jahannam
Menggetarkan qalbu dalam kemerdekaan
Menegakkan kebenaran dengan berani, yang akan menguak misteri kegaiban
Menyikap gelap menjadi terang dan bercahaya

Kini saatnya, aku bicara…
Menatap tajam hakikat realitas
Mengutuk mereka yang berdosa
Bersumpah serapakan kepada para pembohong
Mencercah bagi penjilat, Mendo’akan mereka yang tertindas
Memerdekakan para mustad’afin, Mengadili mereka-mereka yang di adili

Trus melangkah dalam kasih Tuhan
Berjalan tegak menantang matahari
Bicara dalam ketulusan dan iman, hingga kapanpun
Dalam semangat yang menggebu, Yang tak padam
Dalam sikap yang pasti untuk KEBENARAN.